BERITAMURIA.COM. Menjalani profesi sebagai pendidik di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD )
ataupun Kelompok Bermain (KB ) dibutuhkan keikhlasan dan kesabaran. Keikhlasan
berbuat dan kesabaran menjadi perilaku yang tidak hanya diterapkan saat bulan puasa saja.
Ikhlas dan sabar menjadi
latihan keseharian saat mendidik
anak-anak PAUD. Hal ini diungkapkan
Bunda Siti Rohmah dan Bunda Muniroh, serta beberapa bunda lainnya yang
mengajar di kelompok bermain yang bernama Hanun.
"Kalau
susahnya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, ada pipis ada eek tapi itu
dibuat pengalaman saja," ujar Bunda Muniroh, kepala sekolah di KB 4Hanun, dikutip dari Koran SINDO Seputar Kudus, Minggu,
12 Juni 2016.
Menurutnya, hampir setiap hari sewaktu mendidik anak-anak PAUD mesti bersabar
dalam menjaga dan memberi arahan untuk lebih berani mengekspresikan kemampuan
anak-anak maupun menasehati dengan lembut agar tidak bersikap nakal atau
bertengkar dengan sesamanya.
Ada semangat dan senyum setiap harinya ketika memghadapi anak-anak itu. Oleh karenanya, Ia berharap guru kelompok bermain atau TK dan PAUD harus selalu semangat dan
senyum kepada siapaun, dimanapun dan kapanpun meskipun kadang merasa lelah
mendidik.
"Sebagai Guru harus paham setiap karakter masing-masing anak. Hal ini dibutuhkan agar metode
ajarnya berhasil," tuturnya.
Sementara itu, penyelenggara pada acara Penglepasan Siswa Siswi KB Hanun, Bunda Siti Rohmah, mengungkapkan Kelompok
bermain Hanun yang berada di jalan Pramuka Mlati Kidul Kudus itu mengajarkan enam aspek pada anak didiknya. Diantaranya budi pekerti, seni, bahasa, kognitif, sosial emosional,
fisik motorik.
“Itu
semua banyak diajarkan melalui praktek,”ungkapnya.
Hari itu di KB Hanun dilaksanakan Kegiatan
penglepasan anak-anak, di mana ada pertunjukan tarian kuda lumping, bacaan ayat
ayat pendek alquran, doa-doa, lagu gundul-gundul pacul, di sini senang di sana
senang, serta shalawatan.
Sementara untuk kegiatan sehari- hari
adalah pendidikan yang dimulai jam delapan sampai jam sebelas siang dari hari
senin hingga sabtu. Menurut Bunda Rohmah untuk masuk PAUD dimulai usia 2 tahun
hingga usia 5 tahun sudah selesai dan setelah itu lanjut ke taman kanak-kanak.
Di PAUD Hanun juga ada outbound sebulan
sekali. Di dalam outbond ada kegiatan membuat minuman dan aneka kreasi mainan
lain seperti membuat handphone atau bentuk hewan dari tanah liat.
"Semisal tema outbondnya adalah
tanaman maka langsung dibawa ke sawah, diberi pengenalan ini tanaman tebu,
padi, jagung dan berbagai hewan seperti kambing dan ayam, . Setiap bulan
ada tema masing masing," ujar Bunda Muniroh
Lebih lanjut Bunda
Muniroh memaparkan pengalaman, pernah suatu ketika ada
anak yang tidak bisa bicara, malunya minta ampun, dan ibu dari anak konsultasi
ke Hanun.
"Alhamdulillah dari KB Hanun memancing
bagaimana anak itu mau ngomong, setelah selama satu semester mendidiknya
akhirnya berhasil," katanya.(rhn)