Jakarta, istana menjadi terlihat ramai dan jalan didepannya ditutup mengingat hadirnya sekitar 50 ribu honorer K2 dari seluruh penjuru tanah air. Pagar petis polisi disusul dengan Kawat berduri dibentangkan sekitar 30 meter dari pagar istana. Kegaduhan terlihat ketika jam 08.00 wib sebelum korlap hadir. Seolah tidak percaya polres kota dan polda metro jaya menggiring demontran menuju istana dilewatkan melalui monas. Sempat adumulut terjadi dan akhirnya disepakati untuk bisa menuju ke istana lewat monas.
Setelah masa berkumpul dan jalan ditutup Ketua Umum PB PGRI Sulistiyo datang dan memberikan orasinya sambil meyakinkan demontran K2 untuk tenang dan melakukan aksi damai sambil menunggu teman PGRI dari wilayah jawa barat. Sempat bersitegang setelah adanya desakan untuk bisa menemui Presiden Joko Widodo untuk mengeluarkan Perpu pengangkatan PNS Honorer K2 dan mendesak agar perwakilannya ditemui langsung oleh Presiden Jokowi.
Para orator dari DPR yang menyempatkan mengisi demontrasi tersebut dan sembari meneriakkan yell-yell yudi mundur-yudi mundur berulangkali yang pada hal menPANRB juga sempat menghadiri bahkan menjawab beberapa pertanyaan wartawan di sela-sela kawat berduri.
Unjuk rasa tenaga Honorer K2 tersebut diikuti hampir 15 ribu orang dari berbagai daerah di indonesia dan terbanyak datang dari daerah-daerah di Pulau Jawa. Dari Jatim tercatat sebanyak 1.127 orang, Jawa Tengah sebanyak 3.538 orang, DIY 67 orang, Jawa Barat 6.796 orang, ditambah dari Kabupaten Bekasi 1.000 orang, DKI Jakarta 1.000 orang, Banten 500 orang.
Dari Sumatra, tercatat dari lampung ada 211 orang, Sumatra Selatan 212 orang, Bengkulu 25 orang, Aceh dan Padang masing-masing 5 orang, Medan dan Riau masing-masing 2 orang. Ada juga peserta dari Kalimantan Barat sebanyak 7 orang, Maluku 5 orang, Palu, 3 orang, Sulawesi Barat 3 orang, Lombok, Bali, Papua masing-masing 2 orang.
Sampai rabu, 10 Februari 2016 jam 15.00 Wib. Sudah terdengan informasi bahwa delegasi tiem 9 belum bisa menghadap presiden.