www.beritamuria.com. Kudus Workshop ini di laksanakan pada hari sabtu dan
minggu, 16 dan 17 Januari 2016 di auditorium UMK ”Universitas Muria Kudus” workshop
ini terlaksana atas 2 gelombang. Khusus hari ini dihadiri sekitar 250 peserta dari
pengajar KB, TPA, SPS dan untuk hari minggunya akan dihadiri sekitar 500
peserta workshop dari TK se kabupaten Kudus, acara dimulai 07.00-16.00 Wib. ungkap beliau ibu yatinah diantara
panitia pelaksana saat wawancara dengan redaksi beritamuria.com.
Menurut
Bapak Moch Soleh, Kabid Pendidikan Non Formal Informal
(PNFI) Disdikpora Kabupaten Kudus. Beliau sangat
berterimakasih kepada penyelenggara baik Kasi Paud, PKG serta semua pengajar
PAUD Kudus yang mengikuti kegiatan workshop kali ini. Tujuan utama workshop kali
ini adalah untuk peningkatan mutu pengajaran dari pendidik paud kudus sehingga
bisa memenuhi tuntutan 8 Standar PAUD yang terdiri atas:
1)
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak,
2)
Standar Isi,
3)
Standar Proses,
4)
Standar Penilaian,
5)
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
6)
Standar Sarana dan Prasarana,
7)
Standar Pengelolaan, dan
8)
Standar Pembiayaan.
Serta
menurut bapak soleh diharapkan kemampuan peningkatan prestasi PAUD di kudus dari
tingkat propensi hingga menuju tingkat nasional.
Kemudian
sampailah dalam sambutan yang disampaikan Kasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
dan kesetaraan pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora)
Kabupaten Kudus, beliau Ibu Wiwik Bekti Pratiwi, memaparkan pelaksanaan
workshop kali ini merupakan jawaban atas peningkatan mutu pendidik PAUD di
Kabupaten Kudus, sehingga dapat memberikan pembelajaran kepada anak didiknya
dengan cara yang menyenangkan anak baik melalui metode pendekatan keahlian bernyanyi, bermain,
bercerita serta keahlian dalam gerak dan lagu. Sengaja karena karena padatnya
materi yang begitu banyak maka dimbailkanlah narasumber dari tingkat nasional beliau
adalah Drs.Sinung Widodo yang namanya tidak asing lagi dikalangan guru PAUD.
Menurut
narasumber Drs.Sinung Widodo kegiatan kali ini khusus mencetak guru paud sebagai
sang artis yang menyenangkan anak didiknya. sehingga dalam proses transfer
pengetahuan terhadap anak akan disukai oleh anak didik tersebut. Bahkan anak
akan merasa kangen serta butuh tatkala guru tidak dapat hadir untuk mengajarnya.
Bagaimana
caranya menjadi guru yang menyenangkan atau sebagai artis anak?
Yaitu
pembelajaran pengfungsian indra dengar dan indra lihat dari anak itu sendiri. Dengan
pemberian bahasa yang baik, cara tersebutlah yang paling efektif melalui belajar
dengan bernyanyi atau penyampaian materi melalui lagu. Dan pembelajaran itulah yang
paling disukai oleh anak usia dini.
Sinung
juga menambahkan untuk menstimulasi kecerdasan anak ada dua hal penting yaitu
perkembangan, pertumbukah otak serta perkembangan potensi berfikir anak. Sehingga
tidak mengherankan anak lebih suka dilingkungan sekolah dibanding saat di
rumah. Karena anak mendapatkan apa yang mereka inginkan baik kebutuhan bermain
dan bernyanyi maka sudah barang tentu guru atau pengajar paud akan menjadi
artis di hati para anak didiknya.