SERING DIOMELIN ISTRI, SEORANG BURUH ROKOK KUDUS BERALIH PROFESI JUALAN KOMPUTER BEKAS - BERITA MURIA
Berita Terkini :
Home » , » SERING DIOMELIN ISTRI, SEORANG BURUH ROKOK KUDUS BERALIH PROFESI JUALAN KOMPUTER BEKAS

SERING DIOMELIN ISTRI, SEORANG BURUH ROKOK KUDUS BERALIH PROFESI JUALAN KOMPUTER BEKAS

Written By Unknown on Sabtu, 28 Maret 2015 | 18.35

KUDUS.beritamuria.com. Kehidupan buruh identik dengan hidup pas-pasan. Kondisi tersebut berlaku kebanyakan buruh. Dengan kata lain, mengecualikan sebagian kecil masyarakat yang berprofesi sebagai buruh yang berupah besar dan memiliki jabatan tinggi di perusahaan.

Sementara itu, kenaikan upah tiap tahun hanya upaya menyesuaikan kenaikan harga. Bahkan mengalami kenaikan ganda. Tidak jarang kalangan buruh menghadapi kenaikan kebutuhan pokok yang mendahului kenaikan upah. Ketika kenaikan upah diberlakukan kebutuhan pokok  kembali mengalami kenaikan.

Untuk mensiasati agar upah mampu mencukupi kebutuhan keluarga, banyak hal yang dapat dilakukan oleh para buruh. Mulai berhutang hingga mengurangi makan. Terlebih bagi buruh yang menjadi satu-satunya tulang punggung bagi keluarganya.

Arifin, mantan buruh di salah satu perusahaan rokok terbesar di Kudus mengisahkan pengalamannya selama lebih dari 10 tahun menjadi buruh. Dengan gaji berstandar upah minimum kabupaten (UMK), Ia dituntut mampu mencukupi seluruh kebutuhan anak istrinya. Bahkan Ia rela menahan lapar di siang hari saat jam istirahat kerja diberlakukan.

“Saya terpaksa tidak makan siang agar upah yang saya terima cukup buat anak istri di rumah,” kenang Arifin, yang mengaku pada saat itu baru hidup dengan istri dan satu anak.
Ditemui ditempat counter komputer miliknya, Sabtu, 28 Maret 2015, pria yang memiliki nama lengkap Muhammad Zaenal Arifin itu merasa tidak nyaman menjadi buruh. Menurutnya, menjadi buruh kecil harus siap lapar bahkan siap diomelin istri saat kebutuhan tidak tercukupi.

“Saat masih jadi buruh saya sering lapar dan sering diomelin istri jika ada kebutuhan keluarga yang belum terpenuhi,” ungkap pemilik service center perangkat komputer bernama Horisona di Jl. Sudimoro Gribig Gebog Kudus itu.

Merasakan derita hidup menjadi buruh rokok harian, Arifin memutuskan untuk konsentrasi membuka usaha service dan jual beli komputer, laptop dan printer. Kemampuan reparasi komputer Ia miliki dengan cara otodidak. Pada awalnya sang istri justru tidak setuju dengan keputusannya mengundurkan diri dari pekerjaan sebagai buruh.

“Akhirnya saya memutuskan untuk konsentrasi usaha  service komputer sekaligus jual beli komputer bekas. Keputusan ini nekat saya ambil walaupun tidak mendapatkan persetujuan Istri,” ujarnya yang mengaku hanya tamatan SMK jurusan Tata Usaha.

Usaha Arifin kini hidup lebih sejahtera. Keputusan keluar dari pekerjaan menjadi buruh harian di perusahaan rokok dua tahun lalu kini membuahkan hasil. Dalam satu bulan Ia memiliki pendapatan bersih tidak kurang dari Rp. 15 juta perbulan. Bahkan Ia kini telah memperkerjakan 4 orang lulusan SMK teknik komputer.

“Bukan ingin memperlihatkan penghasilan bersih yang saya dapatkan. Yang jelas jika dibandingkan untuk ukuran buruh sekarang pastinya jauh-lah,” kata Arifin yang kini memperluas bisnis jaringan internet.(Wkt).
Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
If you enjoyed this article just
click here
, or subscribe to receive great content just like it.




 
Support : Creating Website | Maestro Template | BM Template
Proudly powered Admin
Copyright © 2015. BERITA MURIA - All Rights Reserved

Daftar Kunjung
Template Design by Creating Website Published by Maestro Template