’Kota di Tengah Taman’ Diusung Bupati Kudus untuk Raih Adipura - BERITA MURIA
Berita Terkini :
Home » , » ’Kota di Tengah Taman’ Diusung Bupati Kudus untuk Raih Adipura

’Kota di Tengah Taman’ Diusung Bupati Kudus untuk Raih Adipura

Written By Unknown on Jumat, 17 Juni 2016 | 07.01


BERITAMURIA.COM. JAKARTA-Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah. Hanya memiliki luas 42.516 hektare, bukan berarti kabupaten ini tidak ada signifikansi terhadap perekonomian secara luas. Buktinya? Ketika banjir melanda Kudus tahun 2014 silam, perekonomian lumpuh yang mengakibatkan inflasi meningkat tajam.

Kala itu, gagasan cerdas Bupati Kudus H. Musthofa untuk mengurug jalan pantura di Jalan AKBP R Agil Kusumadya (tepatnya di dekat Tanggulangin, red) membuahkan hasil. Aktivitas distribusi berbagai kebutuhan dari dan ke Jakarta dan kota lain di pantura kembali normal dan sangat dinantikan jutaan masyarakat.

Itulah satu bukti betapa Kudus tidak bisa dipandang sebelah mata. Lokasinya yang strategis menjadi tantangan tersendiri untuk Pak Bupati yang hampir genap delapan tahun memimpin Kudus itu. Dirinya ingin menggerakkan semua sektor kehidupan. Terutama ekonomi masyarakat yang ditunjang adanya infrastruktur dan tata kota yang baik.

Berbagai penataan yang dilakukan membuktikan adanya keseriusan dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) itu. Taman kota, jalan, dan fasilitas publik lain terus dipoles. Lihat saja, simpang tujuh yang dulunya hanya berupa lapangan alun-alun disulap menjadi taman cantik yang kini menjadi arena masyarakat menikmati keindahan kota.

Ya, kota di tengah taman. Itulah tagline yang selalu disampaikan Pak Bupati yang ingin masyarakatnya semakin sejahtera itu. Konsep itulah yang diusungnya dalam paparan penilaian adipura di depan tim penilai yang diketuai oleh Ir. Sarwono Kusumaatmaja di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (14/6).

”Kudus memang kota kecil, tapi bukan kota mati. Kami terus berbenah menata kota ini semakin cantik,” kata Bupati Kudus di depan tim penilai.

Untuk mewujudkannya, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Penghargaan adipura yang pernah diraih sebelumnya, justru menjadi pelecut semangat pemerintah daerah bersama seluruh masyarakat untuk lebih baik dan semakin baik. Bahkan, bank sampah jumlahnya terus bertambah.

”Kreativitas masyarakat Kudus melalui bank sampah inilah yang mampu menghasilkan rupiah,” tambahnya.

Sehingga jumlah dan volume sampah di tempat pembuangan akhir sampah (TPA) semakin menurun dari tahun ke tahun. Konsep pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan 3R mampu mendapatkan partisipasi baik dari masyarakat. Yaitu reuse (menggunakan kembali), reduce (mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan sampah), dan recycle (daur ulang sampah menjadi barang kembali).

Perusahaan pun turut memberikan peran yang baik. Tanpa menggunakan APBD, Kudus mampu membangun secara fisik maupun membangun sumber daya manusia. Secara fisik bisa dilihat dengan jelas berbagai taman kota yang merupakan peran perusahaan.

”Sedangkan dari sektor pendidikan, kami memiliki berbagai sekolah kejuruan dengan keahlian khusus,” imbuhnya.

Dengan sinergi yang baik antara pemda, perusahaan, dan masyarakat, cita-cita untuk menjadikan Kudus menjadi kota di tengah taman bukanlah hanya impian. Melainkan sebuah keniscayaan yang segera terwujud secara nyata bagi peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat Kudus.(rg)


Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
If you enjoyed this article just
click here
, or subscribe to receive great content just like it.




 
Support : Creating Website | Maestro Template | BM Template
Proudly powered Admin
Copyright © 2015. BERITA MURIA - All Rights Reserved

Daftar Kunjung
Template Design by Creating Website Published by Maestro Template