EKSISTENSI LIK IHT BERGANTUNG PADA KEBERADAAN INDUSTRI ROKOK - BERITA MURIA
Berita Terkini :
Home » , » EKSISTENSI LIK IHT BERGANTUNG PADA KEBERADAAN INDUSTRI ROKOK

EKSISTENSI LIK IHT BERGANTUNG PADA KEBERADAAN INDUSTRI ROKOK

Written By Unknown on Sabtu, 31 Oktober 2015 | 04.39


Beritamuria.com. Lingkungan Industri Kecil (LIK) Industri Hasil Tembakau (IHT) dibangun guna  memfasilitasi kesulitan yang dialami pabrikan rokok kecil di Kudus. Regulasi pemerintah pusat yang mensyaratkan luasan tempat produksi minimal 200 m2, menjadikan pabrikan kecil kesulitan dalam melakukan proses produksi.

LIK IHT dibangun mengunakan dana DBHCHT pada tahun 2009-2010. Terdapat sebelas lokal dilengkapi dengan ruang laboratorium tar nikotin serta Instalasi Pengolahan Air Limbah. Kelengkapan lainnya seperti kantin, mushola dan kantor Asosiasi Pengusaha Rokok Kecil juga tersedia.

Keberadaan LIK IHT bergantung pada eksistensi pabrikan rokok. Saat ini populasi pabrikan rokok kecil terus menerus berkurang. Bahkan pabrikan kecil yang masih produksi kondisinya tidak bisa diprediksi kelangsungannya.

“Bukan tidak  mungkin LIK IHT akan menjadi musium sejarah IHT di Kudus. Kebijakan pembatasan produksi dan konsumsi tembakau sedang digalakkan oleh pemerintah,” ungkap Koordinator Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kudus, Slamet Machmudi, saat dimintai komentar terkait kelangsungan LIK IHT, Sabtu, 31 Oktober 2015.

Pengetatan perijinan, penerapan cukai tinggi, pembatasan ruang promosi, labeling peringatan kesehatan bergambar dan sebagainya menjadi bukti pemerintah lebih pro pada program kesehatan dibanding kelangsungan IHT. Menurutnya, pemerintah berhasil mengurangi jumlah pabrikan rokok terutama golongan kecil.

Pabrikan kecil menghadapi persaingan dan biaya tinggi untuk dapat terap bertahan. Diakuinya, LIK IHT menjadi solusi bersifat fasilitasi yang diberikan pemerintah guna menunjang proses produksi para pengusaha rokok golongan kecil.

“Keberlangsungan LIK IHT bergantung pada keberadaan IHT. LIK IHT menjad solusi bagi pelaku usaha kecil dalam proses produksi,” ujar Mamik, sebutan akrab Slamet Machmudi yang mengungkapkan problem IHT tidak sebatas pada aspek produksi. Persaingan, permodalan, bahan baku, kenaikan cukai dan lainnya menjadi realitas yang dihadapi IHT.

Menurut Pipin Udianto, Kasi Ilmiah Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kabupaten Kudus, Selasa, 27 Oktober 2015, revitalisasi LIK IHT terus dilakukan. Dengan harga sewa yang relatif murah, terbukti telah banyak membantu IHT kecil yang selama ini menghadapi problem luasan produksi.


“LIK IHT sebagai wujud pemerintah melakukan pembinaan industri sebagaimana peruntukan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT),” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya. (Adv)
Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
If you enjoyed this article just
click here
, or subscribe to receive great content just like it.




 
Support : Creating Website | Maestro Template | BM Template
Proudly powered Admin
Copyright © 2015. BERITA MURIA - All Rights Reserved

Daftar Kunjung
Template Design by Creating Website Published by Maestro Template