Cafe dan karaoke di kudus marak, kenapa dibiarkan?

Kudus,beritamuria.com Cafe dan karaoke di kudus marak, kenapa dibiarkan? DPRD kudus akhirnya menindaklanjuti aspirasi Beberapa LSM terkait keberadaan cafe dan karaoke.

Yang dewasa ini marak di Kudus. Menurut badan penanaman modal dan pelayanan perijinan terpadu, samapai saat ini cafe yang sudah mengajukan perijinan. Baru 14 pengusaha dan yang lain belum ada ijinnya. 

Sementara itu kabid pariwisata pada dinas kebudayaan dan pariwisata, menurut UU no 10 th 2009 tentang kepariwisataan bahawa di dinas terkait sifatnya hanya menerima pendaftaran pengusaha yang sudah mempunyai SIUP, HO dan TDP. 

Selama ini baru sebagian kecil saja yang sudah mengajukan pendaftaran . Padahal semua jenis usaha kepariwisataan harus mempunyai TDUP atau tanda daftar usaha pariwisata. Selama pengusaha sudah mempunyai persyaratan tersebut. 

Semetanra itu dari LSM lepas ahmad fikri minta kepada para pengusaha cafe agar segera mengajukan ijin ke instansi terkait dan yang membandel harus dibekukan. Hal senada juga dikemukakan oleh Sururi Mujib ketua KMKB. Saat ini sebagian masyarakat kudus sudah resah akibat maraknya cafe dan karaoke di wilayah Kudus. 

Menurut Sururi, satpol PP harus berani tegas menindak para pengusaha cafe dan karaoke yang membandel tidak mau mengurus ijinnya. Sebab kalau ini dibiarkan, image kudus sebagai kota santri dan religius akan hilang dan tergerus dengan kondisi itu. 

Lebih lanjut aktivis KMKB ini mengatakan kalau memang. Aparat terkait tidak berani menertibkan, tidak salah kalau ada warga yang beranggapan apa mereka ini dapat setoran?. Oleh sbeb itu dia minta kepada pihak terkait harus membekukan sementara yang tidak punya ijin. (SR)