PEMBERANTASAN ROKOK ILEGAL, BUTUH PENDEKATAN KULTURAL - BERITA MURIA
Berita Terkini :
Home » , » PEMBERANTASAN ROKOK ILEGAL, BUTUH PENDEKATAN KULTURAL

PEMBERANTASAN ROKOK ILEGAL, BUTUH PENDEKATAN KULTURAL

Written By Unknown on Kamis, 15 Oktober 2015 | 08.16

Beritamuria.com. Alokasikan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar 2 % bagi daerah penghasil tembakau atau Industri Hasil Tembakau (IHT) salah satunya diperuntukan sebagai upaya menanggulangan rokok ilegal. Berbagai upaya telah dilakukan termasuk melakukan razia terhadap sejumlah pedagang penjual produk rokok ilegal.

Keterbatasan aparat Satpol PP dan Bea Cukai menyebabkan jaringan produsen dan pemasaran rokok ilegal masih sulit diberantas. Peran serta masyarakat termasuk kalangan pedagang dan konsumen harus tumbuh kesadaran untuk tidak memperdagangkan dan mengkonsumsi produk rokok ilegal.

Salah satu konsumen rokok ilegal, Bukari, warga Desa Getasrabi Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus ini mengaku telah lama mengkonsumsi rokok tanpa pita cukai. Selain harganya jauh lebih murah dibandingkan produk rokok berpita cukai, menurutnya, produk rokok ilegal memiliki rasa yang tidak kalah dengan produk rokok resmi.
“Bagi saya rokok ini rasanya cocok, harganya juga murah,” ujar laki-laki yang mengaku memiliki enam cucu itu, Rabu, 14 Oktober 2015.
Ditanya dari mana Ia selama ini mendapatkan rokok tanpa cukai, Bukari menjawab memiliki langganan warung kelontong yang letaknya tidak jauh dari kediamannya. Warung tersebut, katanya, khusus menjual rokok kesukaannya itu.

Pendapat yang sama juga disampaikan Sarju, tetangga dekat Bukari. Laki-laki yang sehari-hari berprofesi sebagai pengrajin batu merah ini mengaku lebih memilih produk rokok tanpa cukai. Pasalnya selain murah, rokok ilegal yang Ia konsumsi sehari-hari memiliki rasa yang menurutnya tidak kalah dengan produk rokok legal.

Baik Bukari maupun Sarju mengaku tidak mengetahui jika rokok yang mereka konsumsi tergolong ilegal. Keduanya mengatakan tidak terlalu selektif memilih rokok untuk dikonsumsi.
“Tidak pilih-pilih rokok. Terpenting murah dan cocok dirasakan,”kata Sarju yang juga mendapatkan barang ilegal di warung yang sama dengan Bukari.

Terkait pemberantasan rokok ilegal, Koordinator Komunitas Masyarakat Mijen Berani (KOMJEN), Murwanto mengungkapkan harus dilakukan pendekatan kultural dalam pemberantasan rokok ilegal. Keberadaan rokok ilegal karena masih adanya permintaan.

Belum ada kesadaran masyarakat terutama di wilayah pedesaan untuk meninggalkan kebiasaan mengkonsumsi rokok ilegal. Salah satu penyebab, menurutnya, selama ini belum begitu gencar mendapatkan sosialisasi terkait ketentuan cukai.

“Masyarakat harus didekati secara kultural. Rokok ilegal ada karena adanya permintaan. Sosialisasi perlu ditingkatkan,” tegasnya. (Adv)


   
Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
If you enjoyed this article just
click here
, or subscribe to receive great content just like it.




 
Support : Creating Website | Maestro Template | BM Template
Proudly powered Admin
Copyright © 2015. BERITA MURIA - All Rights Reserved

Daftar Kunjung
Template Design by Creating Website Published by Maestro Template