
Saat ditemui di rumahnya, Moh Sidiq mengaku kreasi yang saat ini dihasilkan bentuk upaya sederhana. Bahkan Ia mengaku hanya menghabiskan biaya relatif kecil.
"Ini hasil rekayasa mesin yang kami buat dengan biaya relatif kecil," ungkap pria yang akrab dipanggil Lek Moh itu kepada beritamuria.com, Minggu, 29 Maret 2015.
Dari penuturan Moh, pembuatan mesin daur ulang sampah plastik dilakukan atas pesanan salah seorang pengusaha di daerah Undaan Kudus. Dengan dibantu satu orang temannya, Ia mampu menyelesaikan kontruksi mesin daur ulang plastik kurang lebih satu bulan."Kurang lebih 1 bulan kami selesaikan," tuturnya sambil menunjukkan kontruksi salah satu mesin yang bahan bakunya 99 % dari baja.
Kepada beritamuria.com Ia menunjukkan beberapa bagian mesin yang dibuat secara terpisah. Masing-masing bagian mesin memiliki fungsi dalam proses produksi. Diantaranya crusher untuk penghancur, screw berfungsi sebagai penghantar bahan baku dan centris berperan penyaring air.
"Semua mesin bekerja sesuai fungsinya," katanya seraya berharap hasil kreasinya dapat beroperasi dengan baik.
Selanjutnya, Moh berharap hasil kreatifitasnya ini mendapatkan perhatian pemerintah daerah. Untuk mengembangkan teknologi buatannya itu, Ia mengaku masih terkendala permodalan.
