
Kerusuhan yang terjadi di pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia antara Malaysia melawan Arab Saudi kini menjadi sorotan dunia. Atas hal tersebut, para punggawa Harimau Malaya mengaku malu dengan ulah pendukung timnasnya sendiri.
Duel di Shah Alam Stadium itu harus dihentikan pada menit 87. Kala itu kubu tuan rumah sudah tertinggal 1-2.
Wasit sengaja menunda laga karena lapangan sudah dipenuhi asap akibat ulah suporter tuan rumah menyalakan dan melempar kembang api. Para pemain kedua tim pun kemudian diungsikan ke ruang ganti.
Mengenai nasib timnya sekarang, pelatih Ong Kim Swee mengaku hanya bisa pasrah. "Itu terserah FIFA yang memutuskan. Kita harus bisa menerima konsekuensi," kata pria yang baru ditunjuk menggantikan Dollah Salleh itu.
Diduga tindakan suporter itu adalah ungkapan kekecewaan atas performa buruk timnasnya dalam beberapa waktu terakhir. Diketahui, pekan lalu, Malaysia baru saja menderita kekalahan terburuk sepanjang sejarah, saat digilas Uni Emirat Arab 0-10.
Menyikapi tindakan suporter itu, para pemain Malaysia pun menyesalkan. Bahkan, ada yang sampai mengecam.
"Saya malu dengan tidakkan liar fans karena itu memberikan imej negatif bagi kita sebagai tuan rumah," kata kiper Khairul Fahmi Che Mat dikutip Strait News.
Hal senada diungkapkan gelandang Baddrol Bakhtiar. "Fans harusnya berpikir lebih positif dan tetap memberikan dukungan. Bagi saya kejadian itu seharusnya tidak pernah ada. Sungguh mengecewakan," ungkapnya. (one)
VIVA.co.id
http://bola.viva.co.id/news/read/671791-rusuh--pemain-sebut-suporter-malaysia-memalukan