PAMSIMAS HARUS DIBERDAYAKAN, TIDAK UNTUK DIKOMERSILKAN
Written By Unknown on Jumat, 03 April 2015 | 08.47
KUDUS.beritamuria.com. Niat PDAM menjalin kerjasama pengelolaan Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) dibeberapa desa dinilai kurang tepat. Pasalnya, PDAM dan Pamsimas memiliki cara dan tujuan yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan air dan sanitasi masyarakat pedesaan.
“Kreatifitas PDAM untuk mendapatkan sumber air diharapkan tidak mengurangi peran serta masyarakat. Pamsimas dibangun berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dengan mendorong perubahan nilai dan perilaku hidup bersih,”ujar Koordinator Gerakan Masyarakat Transformasi Kudus (GEMATAKU), Slamet Mahmudi kepada beritamuria.com, 1 April 2015,
Menanggapi wacana rintisan kerjasama PDAM dengan pengelola Pamsimas.
Manurutnya, Pamsimas jangan semata-mata dilihat hanya dari bentuk infrastruktur berupa sumur dan fasilitas sanitasi lainya. Lebih dari itu, yakni upaya pemerintah melakukan transformasi/perubahan sosial dalam perilaku hidup bersih masyarakat agar sehat dan sejahtera.
Pihak PDAM berencana memberdayakan beberapa Pamsimas yang saat ini kondisinya mangkrak. Menurut Mamik, panggilan akrab Slamet Mahmudi, mangkraknya 14 unit dari 62 sumur Pamsimas menjadi tanggungjawab pemerintah.
“Pemerintah harusnya mengaktifkan kembali peran serta masyarakat menjaga keberlangsungan Pansimas,” tuturnya.
Ia menambahkan, kerjasama yang dapat dilakukan PDAM sebatas melalui dana CSR (Coorporate Social Responsibility) yang dimiliki berupa partisipasi memperbaiki fasilitas Pamsimas yang rusak.
“PDAM dapat menggunakan dana CSR-nya memperbaiki Pamsimas yang rusak agar dapat digunakan kembali oleh masyarakat. Bukan dengan ikut memanfaatkan Pamsimas untuk kepentingan komersil,” katanya. (spdi).











