Pemdes Pasuruan Lor Buka Pelayanan Malam - BERITA MURIA
Berita Terkini :
Home » , » Pemdes Pasuruan Lor Buka Pelayanan Malam

Pemdes Pasuruan Lor Buka Pelayanan Malam

Written By Unknown on Minggu, 19 Juni 2016 | 07.57


BERITAMURIA.Com-Kudus, Pelayanan siang sudah biasa, pelayanan malam itu baru terobosan luar biasa. Inilah yang dilakukan oleh jajaran perangkat desa Pasuruhan Lor Kecamatan Jati Kebupaten Kudus. Hal ini sebagai upaya untuk memberikan pelayanan maksimal pada warganya.

Seperti ditulis Koran SINDO Seputar Kudus, Senin, 13 Juni 2016, Priyono Spd, Sekretaris Desa Pasuruhan Lor, mengungkapkan bahwa pelayanan malam hari di desanya sudah dilakukan sejak tahun 2001 lalu. Program ini digagas oleh Kepala Desa saat dijabat oleh Mahfud dan dilaksanakan selama dua periode kepemimpinannya. Saat ini jumlah penduduk mencapai 11.354 jiwa atau sekitar 3.350 KK.

“ Kemudian dilanjutkan pak Noor Badri Kepala desa sekarang ,” kata Priyono di ruang kerjanya Balaidesa Pasuruhan Lor.

Menurut Priyono, ide dibukanya piket malam ini karena warga desa mayoritas bekerja sebagai buruh pabrik. Sehingga waktu mereka saat siang lebih banyak digunakan untuk pekerjaan. Selain itu juga sebagai upaya untuk bersiaga sehingga ketika ada kejadian malam hari maka bisa cepat tertangani.
Piket dilakukan setiap malam mulai pukul 20.00 win sampai subuh. Piket malam ini tidak ada libur dibandingkan dengan pelayanan siang dimana ada libur sabtu dan minggu sesuai dengan hari kerja pemerintah.

“ Untuk piket malam kita atur 4 sampai 5 orang. Setiap piket ada satu orang kepala dusun ,” terang Priyono.

Pria yang menjabat sebagai sekdes sejak 2002 itu mengungkapkan bila banyak sekali manfaat yang dirasakan warga terkait pelayanan malam hari. Selain warga mudah bia membutuhkan surat pengantar juga keamanan dan kenyamanan masyarakat langsung tertangani.

“ Maaf, maaf ya.. bila ada laporan gropyokan ( penangkapan pasangan tidak sah) itu fenomena sekarang langsung cepat ditangani tanpa menunggu besoknya ,” ungkapnya.

Masalah sosial lainya berdasarkan pemetaan desa adalah terjadinya pencurian, perkelahian, orang mabuk-mabukan dan balapan di jalan lingkar selatan. Beberapa waktu lalu pihak piket desa juga menangkap orang pemalak di tengah jalan sepi pinggir desa.

“ Kita memang menerima pengaduan melalui SMS dan telepon. Kalau menyangkut keamanaan seperti pencurian dan pemalakan, kita koordinasi dengan babinkamtibmas. Kalau hanya masalah sosial, esok paginya baru diserahkan ke aparat hukum ,” tuturnya.

Priyono menceritakan, setengah wilayah di desanya merupakan kawasan persawahan yang dilengkapi gubug-gubug tempat istirahat petani. Namun ketika malam hari, tempat-tempat itu banyak digunakan para pemuda pemudi atau bukan pasangan resmi untuk berbuat tidak sepatutnya. Sehingga tim piket desa ketika patroli juga masuk sampai ke dalam persawahan.

Sekitar pukul 20.30 wib mulai berdatangan warga yang berniat mendapatkan pelayanan dari perangkat desa. Salahsatunya Imam Sayuti, warga Dusun Goleng. Dia bermaksut meminta surat pengantar desa untuk keperluan ke Pengadilan Agama.

“ Saya kalau siang kerja, jadi bisanya malam begini. Untungnya balaidesa ini membuka pelayanan malam, jadi besok bisa langsung ke pengadilan agama ,” ucap Imam Sayuti sambil menunggui suratnya diberi tandatangan sekretaris desa.

Menanggapi hal ini, Priyono mengungkapkan bila pelayanan yang dilakukan ketika malam mayoritas adalah membuatkan surat pengantar. Baik izin tidak masuk kerja, kelahiran maupun kematian.

“ Jadi warga itu besoknya bisa langsung ke instansi selanjutnya. Waktunya kan tidak memerlukan lama karena surat dari desa sudah jadi. Mereka kan para buruh yang kadang ke instansi pemda lainya memanfaatkan jam istirahat siang ,” tandasnya,

Warsito, kepala Dusun Goleng, menambahkan bila masalah berat yang dihadapi desanya adalah bahaya banjir ketika musim hujan deras dengan frekwensi tinggi.

“ Lahan sawah di desa kami sekitar 180 hektar. Mayoritas padi dan melon. Tapi ketika musim hujan was-was mau tanam, sebab takut banjir. Maklumlah, kita berada didekat saluran sungai wulan dan kaligelis. Pas hujan tinggi dari muria dan undaan, maka kawasan Goleng ini pasti kena limpahan banjir. Sebab di selatan ini merupakan pertemuan kali wulan dan kali gelis ,” terang Warsito.

Pria setengahbaya itu berharap BPSDA Jateng ataupun Pemkab Kudus melakukan pengerukan di SWD I. Sehingga tahun depan tidak lagi terjadi banjir di desanya.

“ Dulu, 20 tahun lalu itu saluran sungai dalamnya 10 meter. Sekarang tinggal 1 meter akibat pendangkalan. Jadi kalau dilakukan pengerukan atau normalisasi maka tidak akan terjadi banjir ,” pungkasnya. (MSH)


Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
If you enjoyed this article just
click here
, or subscribe to receive great content just like it.




 
Support : Creating Website | Maestro Template | BM Template
Proudly powered Admin
Copyright © 2015. BERITA MURIA - All Rights Reserved

Daftar Kunjung
Template Design by Creating Website Published by Maestro Template